Masalah seksual dapat memengaruhi kualitas hidup pasien. Berbagai masalah fisik, psikologis, dan seksual dapat dialami pasien dengan penyakit kronis, seperti pasien jantung, diabetes, kanker, dan ginjal, baik yang diakibatkan oleh diagnosis penyakit kronik maupun akibat terapi penyakit itu sendiri. Kehidupan sosial, termasuk hubungan intimasi dengan pasangannya serta berperan sebagai istri atau suami dalam rumah tangga juga tidak lagi sempurna yang berisiko menyebabkan gangguan peran dan dapat mengancam kehidupan berkeluarga. Permasalahan ini tidak mudah untuk diselesaikan sendiri oleh para pasien dan pasangannya. Mereka membutuhkan pelayanan kesehatan psikoseksual edukasi berkaitan dengan penyelesaian permasalahan psikoseksual.
Sementara di sisi lain, para pemberi pelayanan kesehatan, khususnya perawat memiliki peran penting untuk membantu mengatasi masalah psikoseksual yang dialami para pasien tersebut. Kebanyakan perawat memiliki berbagai kendala untuk mampu memberikan pelayanan kesehatan terkait masalah psikoseksual. Berbagai penelitian melaporkan bahwa para perawat memiliki keterbatasan pengetahuan, keterampilan berkomunikasi untuk mendiskusikan masalah psikoseksual, dan kurang pemahaman tentang konsep seksualitas. Karena keterbatasan tersebut, banyak di antara mereka memiliki persepsi yang salah tentang seksualitas, menganggap masalah seksual tidak penting untuk dibahas, dan tidak nyaman untuk mendiskusikan masalah seksual kepada para pasiennya (Kotronoulas & Papadopoulou, 2009; Hughes, 2009; Quinn, 2003; Stead, Brown, Fallowfield, & Selby, 2003; Hautamaki, et al. 2007).
Di luar negeri telah banyak dikembangkan berbagai intervensi keperawatan dalam bentuk konseling seksual, informasi-informasi tentang seksual sehat, pendidikan seksual dan rehabilitas seksual untuk penderita penyakit kronik, dan standar-standar pelayanan seksual untuk membantu menyelesaikan masalah seksual dan mempromosikan kesehatan seksual untuk para penderita penyakit kronik (Gamel, Hengeveld, & Davis, 2000; Maughan & Clarke, 2001; Wilson & Wiliams, 1988; Webb, 1988; Shuman & Bohachuck, 1987). Di Indonesia, standar baku pelayanan keperawatan psikoseksual untuk mengkaji dan mengintervensi berbagai masalah psikoseksual tersebut belum tersedia.
1. Mengidentifikasi pengetahuan dan keyakinan (belief) dan keterampilan peserta berkaitan dengan masalah psikoseksual yang dialami para pasien dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
2. Melatih peserta untuk dapat melakukan pengkajian dan intervensi mengatasi masalah seksual pasien
3. Melakukan pendampingan kepada peserta dengan kasus pasien langsung di RS.
1. Melaksanakan brainstorming mengungkapkan pengalaman praktik selama merawat pasien terkait masalah psikoseksual.
2. Mengidentifikasi pengetahuan dan belief dalam melakukan pengkajian dan intervensi masalah seksual pasien
3. Pengkajian, Masalah/Diagnosis Keperawatan dan Intervensi Keperawatan Terkait Aspek Psikoseksual pada Pasien
4. Komunikasi Interpersonal dalam Mengatasi Masalah seksual untuk Pasien
5. Intervensi Keperawatan dalam Mengatasi Masalah Seksual untuk Pasien
6. Evaluasi atau Ujian untuk menyelesaikan 1 kasus nyata pasien yang di ambil oleh perawat
Perawat terlatih dalam memberikan pengkajian dan intervensi pada pasien dengan masalah psikoseksual
Transfer melalui VA BNI
8-929-0016-914-01044
Penerimaan UKK Nursing Training Center
1. Tentukan pelatihan/workshop yang akan diikuti
2. Transfer pembayaran pelatihan/workshop. Untuk memudahkan validasi pembayaran, jumlah yang ditransfer adalah nilai investasi ditambah 3 digit terakhir nomor ponsel.
3. Isi Formulir Pendaftaran dan unggah bukti pembayaran di s.id/NTCdaftar
4. Tunggu email konfirmasi pendaftaran